PROMISE

Dewi Malam itu berjanji pada Mentari

TEMAN WANITA

Untuk Teman Wanita-Ku

KISAH DIA dan DIA

Anginpun menjadi pembawa berita

BUAH DARI HATI

Aku butuh senandungmu sebagai pengantar mimpi

Promise

Dewi Malam itu berjanji pada Mentari
Kamu akan merasakan sentuhanku
Kamu akan menikmati ragaku
Karena Dewi Malam mengerti

BUAH dari HATI

Aku hadir
bahkan ketika kata belum mampu dimaknakan dalam bahasa
Aku akan tetap ada
di masa depan.....

Untuk Temanku Wanita

Aku belajar dari seekor angsa putih yang acap bercermin di kolam
tentang keindahan, cantik dan putih
Aku belajar dari pola hidup semut yang merayap di dinding
tentang makna berbagi

Kisah Dia dan Dia

Ketika rindu menyapanya, air mata memanjat dikelopak matanya
Menjadi samudra biru di wajahnya
Meski dia tak bisa menggapai raganya
untuk merasakan hangat dalam peluknya
Dan

Gundah

Ketika kepercayaan itu dibangun di atas angan, apakah pantas aku untuk memberikan kepercayaan padanya ?
Ketika kepercayaan itu diikrarkan tanpa jabatan erat dua telapak tangan, apakah kejujuran yang akan aku dapat dari tulisannya ?

Kisah ilalang


Sehelai ilalang kering tercabut, terbawa angin, terdampar di peraduan rumput hijau. Dia tampak berbeda. Lusuh, kerontang, tak berwarna. Sehelai rumput beranjak mendekatinya, mencoba memberinya senyum, menyapanya. Dalam hatinya, rumput itu tahu, sang ilalang menyimpan sebuah perjalanan hidup yang tak sekejap. "Dulu, kala itu, aku adalah kamu. Muda, segar, dan hijau. Setiap pagi ada ribuan tetes embun yang menghampiriku, memberikan nafas kehidupan bagi ragaku. Aku tumbuh menjadi dewasa. Tapi tumbuhku hanya dalam bentuk ragaku. Aku tak punya hati dan asa. Aku berjalan tanpa kaki, menatap tanpa mata, dan mendengar tanpa telinga. Angkuh. Aku merasa bisa memeluk dunia tanpa sambungan pelukan dari raga lain. Sampai aku sadar, bahwa dunia ini terlalu luas untuk aku tinggali sendiri. Sampai aku sadar, aku telah lelah mencari jati diri yang tak pernah aku temukan. Karena aku tak pernah melirik dunia di sekitarku. Jangan menjadi aku, meski itu hanya dalam sebuah mimpi ......"

Asa


Angin itu datang dengan sekejap. Tanpa deisiran dan tiada sepoi2. Maha dahsyat. Saat aku tak punya daya, dan tak bisa pergi, bahkan selangkahpun tak bisa aku tapaki. Terasa berat terpikul di pundakku. Terasa penuh terisi dalam otakku. Rasa itu mengalir dalam setiap aliran darahku. Jiwaku luluh lantah. Aku merasa hampa, kosong, nol. Semua terbang dalam pusaran angin, bagai butiran2 debu tak bernyawa. Tapi mereka sempat berbisik : "Wahai jiwaku, aku adalah asa mu ...... kumpulkan aku dalam tekadmu. Aku pasti berujung, karena aku bukanlah sekedar mimpi, tapi kenyataan yang harus kamu hadapi dan kamu raih dalam gengaman hidupmu ....."

Yo Gabung my blog

 

Ip@t bLog Copyright © 2009 LKart Theme is Designed by Iwan Kurniawan,S.Si