PROMISE

Dewi Malam itu berjanji pada Mentari

TEMAN WANITA

Untuk Teman Wanita-Ku

KISAH DIA dan DIA

Anginpun menjadi pembawa berita

BUAH DARI HATI

Aku butuh senandungmu sebagai pengantar mimpi

Sebuah Episode tak Berjudul


Membuka lembaran kertas yang mengisahkan hidupnya. 
Aku tertegun ketika menatap sehelai kertas kosong. 
Tampak berbeda dengan lembaran sebelum dan sesudahnya. 
Tak tersaji huruf yang saling merangkai kata untuk membuat sebuah kisah. 
Entah bahagia, entah sedih. Kosong. Semakin aku amati, yang ada hanya sebuah tanda titik.

MERAPI Tak Pernah Ingkar Janji


Alhamdulillah, Gunung Merapi tak Lagi Keluarkan Awan Panas
Dear, Merapi. Di suatu senja, aku, 16 tahun lalu, menatapmu dengan takjub dari balik kaca mobil yang membawaku ke kota Magelang. Bahagia rasanya bisa menatapmu secara langsung, karena selama ini aku hanya melihatmu melalui lembaran buku di sekolah atau mendengar tentang dirimu dari cerita guruku.

Mawar enggan menjadi Kembang

Terlalu merahkah warnaku ?
Hingga manusia melambangkan cinta untuk tiap tangkaiku.
Terlalu harumkah aromaku ?
Hingga cinta harus seharum aromaku.

Sebuah Tanya untuk Ragaku


Terbit sebuah episode. Ketika kata mulai merangkai menciptakan sebuah makna kehidupan. Aku tumbuh dari seorang gadis kecil yang bermimpi tentang sebuah keindahan dan  kesuksesan.

Ktk Langit Allah BerTakbir

Satu purnama berlalu. Dan aku akan merindukan purnama terindah itu kembali. Aku lepas kepergiannya dengan air mata yang memanjat di kelopak mataku. Namun aku pun sadar, tak akan bermakna indah bila air mata itu berderai tanpa diiringi niat dan tobat yang tulus ....

Sabda Alam utk Persahabatan

Bersabdalah alam tentang arti persahabatan :

Manusia tak akan mengatakan pelangi itu indah jika yang hadir hanya sang merah. Lalu mengapa kuning dan hijau harus iri padanya ? Bahkan tanpa birunya langitpun, pelangi tak akan memberi makna utuh untuk kehadirannya.

Kertas Folio itu mulai Bermakna .........

20 tahun lalu.......... saat perang AS-Irak menjadi berita utama di dunia ....
Ayahku datang memberiku selembar kertas folio yang dibelinya dari sebuah warung. Aku yang sedang belajar, bingung menatap lembaran kertas kosong tak bermakna itu. Dia hanya berkata singkat sambil tersenyum, "Tulis.........".

Kisah Merpatiku

Merpati kecilku semalam berbisik ttg arti sebuah ciuman sayang. Dia enggan ciuman itu jika hanya sebatas rutinitas yg kulakukan tiap pagi dan malam.

Promise

Dewi Malam itu berjanji pada Mentari
Kamu akan merasakan sentuhanku
Kamu akan menikmati ragaku
Karena Dewi Malam mengerti

BUAH dari HATI

Aku hadir
bahkan ketika kata belum mampu dimaknakan dalam bahasa
Aku akan tetap ada
di masa depan.....

Untuk Temanku Wanita

Aku belajar dari seekor angsa putih yang acap bercermin di kolam
tentang keindahan, cantik dan putih
Aku belajar dari pola hidup semut yang merayap di dinding
tentang makna berbagi

Kisah Dia dan Dia

Ketika rindu menyapanya, air mata memanjat dikelopak matanya
Menjadi samudra biru di wajahnya
Meski dia tak bisa menggapai raganya
untuk merasakan hangat dalam peluknya
Dan

Gundah

Ketika kepercayaan itu dibangun di atas angan, apakah pantas aku untuk memberikan kepercayaan padanya ?
Ketika kepercayaan itu diikrarkan tanpa jabatan erat dua telapak tangan, apakah kejujuran yang akan aku dapat dari tulisannya ?

Kisah ilalang


Sehelai ilalang kering tercabut, terbawa angin, terdampar di peraduan rumput hijau. Dia tampak berbeda. Lusuh, kerontang, tak berwarna. Sehelai rumput beranjak mendekatinya, mencoba memberinya senyum, menyapanya. Dalam hatinya, rumput itu tahu, sang ilalang menyimpan sebuah perjalanan hidup yang tak sekejap. "Dulu, kala itu, aku adalah kamu. Muda, segar, dan hijau. Setiap pagi ada ribuan tetes embun yang menghampiriku, memberikan nafas kehidupan bagi ragaku. Aku tumbuh menjadi dewasa. Tapi tumbuhku hanya dalam bentuk ragaku. Aku tak punya hati dan asa. Aku berjalan tanpa kaki, menatap tanpa mata, dan mendengar tanpa telinga. Angkuh. Aku merasa bisa memeluk dunia tanpa sambungan pelukan dari raga lain. Sampai aku sadar, bahwa dunia ini terlalu luas untuk aku tinggali sendiri. Sampai aku sadar, aku telah lelah mencari jati diri yang tak pernah aku temukan. Karena aku tak pernah melirik dunia di sekitarku. Jangan menjadi aku, meski itu hanya dalam sebuah mimpi ......"

Asa


Angin itu datang dengan sekejap. Tanpa deisiran dan tiada sepoi2. Maha dahsyat. Saat aku tak punya daya, dan tak bisa pergi, bahkan selangkahpun tak bisa aku tapaki. Terasa berat terpikul di pundakku. Terasa penuh terisi dalam otakku. Rasa itu mengalir dalam setiap aliran darahku. Jiwaku luluh lantah. Aku merasa hampa, kosong, nol. Semua terbang dalam pusaran angin, bagai butiran2 debu tak bernyawa. Tapi mereka sempat berbisik : "Wahai jiwaku, aku adalah asa mu ...... kumpulkan aku dalam tekadmu. Aku pasti berujung, karena aku bukanlah sekedar mimpi, tapi kenyataan yang harus kamu hadapi dan kamu raih dalam gengaman hidupmu ....."

Bumi pun Bertanya


Bumiku menangis : "Usiaku senja, tubuhku semakin lemah, kulitku berkeriput, pandanganku sirna, pendegaranku hilang. Tapi hatiku tetap terjaga. Aku tetap merasakan bagaimana kalian menumpahkan darah dengan sia2 di tanahku. Basah dan dingin. Aku tetap bisa menjerit ketika kalian mulai mendewakan harta dan kekuasaan. Aku pun masih bisa membatin kala kalian menjadikan kebohongan dan kepalsuan sebagai jubah penutup kebusukan diri. Apakah kalian lupa, di masa datang masih ada ribuan nyawa yang berhak untuk mendapatkan dan merasakan nilai keadilan dan rasa tenang dalam kedamaian ? Suatu saat, aku pasti mati ..... tapi aku berasa, matiku itu dapat bermakna dan meninggalkan cerita indah tentang kehidupan di masa lalu bagi mereka di masa datang ....... Akankah itu ?"

Setangkai Cinta Tak Termiliki


Dia disapa oleh cinta, saat dia tidak tahu makna cinta. Dia tidak bisa mengungkapkan cinta, karena sang penyapa tak pernah memulai berkata. Episode itu pun hanya terbit dalam lembaran2 putih, melalui pena bertinta hitam. Saat tinta itu kering, dia mulai merasa harus menutup episode itu dan memulainya di lembaran baru. Ribuan hari berlalu dan musim terus berganti. Tapi sang waktu tetap menyimpan keinginan menyuakan dia. Episode itu seakan tak rela dia tutup, saat dia tak mungkin kembali menyambung episode itu. Rasa itu tak bisa dia dustai. Ketika Sang penyapa mulai berani berkata, dia hanya bisa mendengarkan. Mereka punya rahasia hati, rahasia yang ingin dibuka oleh sang waktu dan diterjemahkan dalam episode berikutnya. Tapi, daya itu tidak ada lagi. Hanya episode itu akhirnya menemukan judul bagi dirinya, Setangkai Cintai Tak Termiliki .......

Ikrar


Dua tangan kecil pernah berikrar di bawah payung persahabatan. Kupu2 bersayap indah dan Kunang2 bermandi cahya. Kaki kecil mereka melangkah bersama, bibir mungil mereka bernyanyi merdu. Kala hujan menyapa hati dan gerimis menjadi air mata, kupu2 tetap memberikan warna indah sebagai penyejuk. Kala kegelapan menerpa jiwa dan hitam menjadi satu2nya warna, kunang2 membiaskan benderangnya sebagai penunjuk jalan. Putaran detik mengantar mereka di masa kini. Kegundahan mulai terpancar dari sinar kunang2, keredupan hati dan jiwa. Kupu2 berbisik, Aku akan tetap menebarkan seribu warna agar langit malam tetap benderang, Aku akan mencoba menjadi lentera agar sinarmu tetap menembus langit malam saat manusia tertidur lelap dan terbuai mimpi. Kunang2 tersenyum ........ ikrar itu kembali hadir dan membangunkannya .....

Penantian


Gemintang bukan tak benderang. Namun dia bimbang pada langit malam. Kadang hujan melarangnya untuk bersinar. Tapi satu hal yang pasti, di tiap sudut malam gemintang bersabda : Aku akan terus benderang di hati langit malam, samapi putaran detik akan memberikan jawaban yang indah tentang cakrawala hidup ......

Mimpi


Gadis kecil bermimpi : hidup di negri antah berantah, damai mjd nafasnya, kejujuran mjd gunungnya, keadilan mjd pelanginya. Dan ktk gadis kecil itu terbangun : di negri ini, kegelapan mjd awannya, kepalsuan mjd solusi, kebencian mjd hatinya. Cinta, hanyalah sebuah kata tanpa makna meski telah terbahasakan dalam kamus. Tanahnya masih basah, bukan karena tetesan embun atau siraman hujan, tapi oleh merahnya darah. Langitnya tak lagi mengenal warna indah pelangi, karena yang dihadirkan adalah kepekatan. Sekian lama ia bermimpi, menjadikan ia mulai buta untuk menatap kenyataan. Dia mulai berdusta pada hatinya. Mengutuklah ia karena enggan bangun dari mimpinya. Dirangkainya mimpi demi mimpi hingga tercipta dunia baru yang nyata dalam mimpinya. Tercipta pula raga-raga baru dengan seribu episode hidup dengan jejak kisah indah. Entah sampai kapan ia akan terus bermimpi...... yang ia rasakan adalah lelap dan enggan terbangun dari tidurnya ......u di mana ?

Mentariku


Ketika kata tak terangkai menjadi untaian kalimat dalam sebuah bahasa lagi, dia mulai ragu, masih pantaskah mentari menjadi sahabat baginya ? atau mentari mulai jenuh... karena dia merasa mentari memilih utk menjauh dan melupakan janji mereka untuk tetap bersahabat... dan dia pun menangis. bukan krn sedih, tapi bahagia karena masih sempat utk membaca tulisan...

Makna Diri Chapter 2


Kuning iri pada merah, karena merah membangkitkan semangat. Hijau iri pada merah, karena merah melambangkan cinta dalam sekuntum bunga mawar. Merah berkata : hai kuning dan hijau, aku tidaklah minta dilahirkan seperti ini. namun hidup yang memaknai aku seperti ini, karena aku mencintai hidup. Aku tidaklah utuh, krn tanpa kalian manusia tdk akan mengatakan bhw pelangi itu indah. Dan tanpa langit yang biru, maka kita hanyalah lukisan tak bermakna karena tak berbingkai.....

Kepalsuan


jarinya menari lentik, matanya mengerling indah. seribu pujian keluar dari bibir, sejuta pasang tangan memberinya tepukan. tapi ketika kakinya berlari ke balik panggung, hatinya beku. sepi. senyap. air mata menjadi sahabatnya. dia berdusta pada dunia tentang hidupnya......

About Friendship


About friendship. Dia menjadi lingkaran ketika kejujuran dan kesetiaan menjadi janjinya, sebuah kebersamaan yang abadi. Dia menjadi segilima ketika kepercayaan menjadi atapnya. Dan dia menjadi segitiga ketika ada pengkhianatan menyelimutinya yang menjadi jubahnya. Dia bisa mempunyai seribu makna yang dapat kamu bahasakan dengan bebas.......

Dunia adalah Pilihan


Gadis kecil berkeluh : dunia, kamu tidak adil pd hidupku. Kamu beri mrk cinta, tapi hatiku hampa. Kamu beri mrk kehangatan, tp dingin mjd selimutku. kamu beri mrk tawa, tp air mata yg sll jatuh di pelupuk mataku. Aku benci ketidakadilan itu. Dunia tersenyum : bangunlah, gadis kecil. Aku tdk prnh memberikan apapun. Aku ...

Makna Diri Chapter 1


Setetes embun yg hadir tiap pagi berkata : Aku tdklah melambangkan keromantisan spt gerimis dan hujan bahkan tdk sedahsyat air bah. Seketika sekuntum bunga mawar berbisik : hai embun, tiap tetesmu dpt menyembuhkan kedahagaanku dan aku bisa tumbuh bermekaran, indah dan cantik. Manusia justru melihat kesegaranku bila kau hadir di tiap kelopakku. Dear all my friends, kehadiran kita ttp pny makna, sekecil apapun peran kita .....


HAPPY BIRTHDAY "OPAL"

Dearest Naufal .....


Lima tahun lalu,kamu datang ke dunia ini. Sosok yang begitu mungil. Tangis pertama yang kudengar adalah kata yg kau ucapkan bahwa kau siap menjadi buah hatiku yang pertama. Dari tatapan pertamamu kau sampaikan bahwa kau tidak ingin aku berpaling sedetik pun. Dari balasan senyumummu kau sampaikan bahwa kau ingin aku selalu ada saat kau bahagia. Dan dari tetes air matamu kau sampaikan bahwa kau tetap butuh perlindunganku di saat kau jatuh. Naufal, mungkin saat ini aku belum sempurna untuk memberikan yang terbaik. Dan aku tidak akan putus asa untuk menjadi yang terbaik bagimu. Terima kasih atas canda tawamu meski kadang kau pedih krn aku belum menjadi sosok mama yang kau harapkan. Terima kasih atas manjamu karena itu yang membuat aku sadar betapa kamu begitu butuh perlindunganku.
Happi Birthday, Dek Naufal. I love u, melebihi apapun di dunia ini ......


CAMAR KECIL


KISAH CAMAR KECIL
(puisi kiriman by Opal Bulet)

Ku bosan tinggal di sarang terus
Ku bosan di tinggal Induk terus

Ku bosan...dan Bosan


Aku harus mulai belajar terbang

Ku hempaskan Sayapku dari atas Sarangku

Auh...meluncur ku terjatuh

Sakit rasanya kakiku patah


Ku coba..lagi dan lagi..

Aku bisa terbang...aku bisa terbang..

Terengah-engah...ku terbang rendah


Wow...inikah Dunia..

Ku Lihat anak ayam seumurku

Bermain bersama Induknya

Bahagia Sekali


Kuterbang tak tahu arah

Ku Lewati sungai

Kulihat lagi segerombolan Anak Itik
Bermain Air
Lagi2 Kulihat canda tawa bersama Induknya


Kenapa Aku tidak bisa seperti mereka

Perhatianku hanya Ucapan..

Kasih Sayangku hanya Tulisan..


Ku Ingin Seperti Mereka....

Ku Ingin Seperti Mereka..
.

Yo Gabung my blog

 

Ip@t bLog Copyright © 2009 LKart Theme is Designed by Iwan Kurniawan,S.Si