PROMISE

Dewi Malam itu berjanji pada Mentari

TEMAN WANITA

Untuk Teman Wanita-Ku

KISAH DIA dan DIA

Anginpun menjadi pembawa berita

BUAH DARI HATI

Aku butuh senandungmu sebagai pengantar mimpi

Sulaman Untuk Dunia

Ketika aku merajut sebuah impian, aku memerlukan aneka warna benang agar ia menjadi nyata yang indah dalam hidupku. Karena tak selalu pelangi yang hadir, hitam pun menjadi bermakna dalam sebuah perjalanan hidup.  Jarum yang akan menyakiti ujung jariku jika tak teliti menggunakannya, tetap aku perlukan agar benang-benang itu tersulam indah dan rapih.
  Hingga aku memerlukan sebuah pola agar impianku yang tersulam itu mempunyai sebuah tujuan. Aku 24 tahun lalu. Mengambil diary mungilku yang selalu aku simpan dalam laci lemari belajarku. Sebelum aku menjemput mimpi dalam tidur, aku selalu menyempatkan diri untuk bercerita pada diaryku tentang kisah yang aku alami dan aku liat dari sudut mataku. Tangan kecilku begitu lancar merangkai kata-kata. Kadang sesekali aku tertawa mengingat kejadian lucu di sekolah. Tak jarang pula aku mengerutkan dahi karena tak paham atau mungkin tak setuju dengan peristiwa yang aku lihat. Menulis tentang citaku untuk duniaku kelak. Tanpa aku pahami bahwa ada rintangan yang harus aku lalui untuk mencapainya. Dan kini, aku 24 tahun kemudian. Semoga tak telat untuk menyempurnakan impian kecilku. It is not simple. Karena warna tak selalu menyajikan keindahan, tapi juga kepedihan dan kedukaan. Pola-pola itu telah aku buat melalui tangan kecilku lalu. Tentang kedamaian dan keadilan. Aku begitu yakin kala itu akan mampu untuk mencapainya. Namun kini aku terpana, bahwa aku masih harus menulis kembali pola-pola itu dalam diaryku. Karena aku sadarm aku tak mampu mewujudkan itu sendiri. Aku butuh uluran tangan untuk membangkitkanku dari jatuhku. Aku butuh tepukan di pundakku untuk membangkitkan semangatku. Aku butuh pelukan untuk menentramkan hatiku. Karena aku tak hidup sendiri.  Dunia begitu luas. Bahkan aku yang bertambah dewasa pun tetap merasa bahwa dunia begitu luas untuk aku jangkau. Tapi jika aku yang 24 tahun lalu merasa mampu untuk menjangkau dunia, maka hendaknya kini aku pun aku mencoba untuk menjangkau impianku itu. Karena aku enggan untuk kembali menulis pola-pola di diaryku itu 24 tahun mendatang dengan goresan yang menambah luka untuk duniaku ...... Luv for the earth .......

0 komentar:

Posting Komentar

Yo Gabung my blog

 

Ip@t bLog Copyright © 2009 LKart Theme is Designed by Iwan Kurniawan,S.Si