Terbit sebuah episode. Ketika kata mulai merangkai menciptakan sebuah makna kehidupan. Aku tumbuh dari seorang gadis kecil yang bermimpi tentang sebuah keindahan dan kesuksesan.
Aku ingin tampil di depan dengan memegang tongkat bertahta bintang sebagai tanda akulah sang juara. Gadis kecil yang dulu hanya mampu menerbitkan mimpi-mimpinya melalui goresan tulisan di atas lembaran kertas. Hingga ketika ia menatap ilalang kering di halamannya, ia pun terbangun, tak ingin ia menjadi kering, tak berwarna, dan diinjak alam. Dan aku pun menjadikan pelangi sebagai warna hidupku. Bagai bara tak padam, aku terus mengejar keindahan dan kesuksesan itu. Jatuhku untuk bangkit dan tidurku untuk bangun. Menjadi sebuah kenikmatan tersendiri. Aku pun dikelilingi tepukan tangan dan pujian kata. Semakin waktu berjalan, semakin aku berlari terus mengejar mimpi kecilku dulu.
Terlena aku. Episode tak selalu terbit sempurna. Lelah aku ketika senantiasa dijadikan jendela. Karena aku pun butuh jendela untuk membingkai jendelaku. Ketaksempurnaan adalah indah, karena dengan ketaksempurnaan itu kita bisa mempercantik diri. Kesempurnaan membuatku takut untuk mengatakan bahwa aku tak sanggup, bahwa aku lelah, bahwa aku jenuh, bahwa aku ingin berteriak.
Telatkah bagiku ? .......
1 komentar:
Semoga Bukan episode Mimpi...Mimpi..ya Mbak
Posting Komentar