Dia disapa oleh cinta, saat dia tidak tahu makna cinta. Dia tidak bisa mengungkapkan cinta, karena sang penyapa tak pernah memulai berkata. Episode itu pun hanya terbit dalam lembaran2 putih, melalui pena bertinta hitam. Saat tinta itu kering, dia mulai merasa harus menutup episode itu dan memulainya di lembaran baru. Ribuan hari berlalu dan musim terus berganti. Tapi sang waktu tetap menyimpan keinginan menyuakan dia. Episode itu seakan tak rela dia tutup, saat dia tak mungkin kembali menyambung episode itu. Rasa itu tak bisa dia dustai. Ketika Sang penyapa mulai berani berkata, dia hanya bisa mendengarkan. Mereka punya rahasia hati, rahasia yang ingin dibuka oleh sang waktu dan diterjemahkan dalam episode berikutnya. Tapi, daya itu tidak ada lagi. Hanya episode itu akhirnya menemukan judul bagi dirinya, Setangkai Cintai Tak Termiliki .......
Senja Makin Merah
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar